Sabtu, 14 April 2012

Penggolongan pupuk

Penggolongan pupuk dapat didasarkan pada beberapa hal:

-    Kebutuhan tanaman: pupuk makro dan pupuk mikro.

Pupuk makro adalah pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak, yaitu Nitogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan Magnesium (Mg).  Sedangkan pupuk mikro adalah pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, yaitu Boron (B), Copper (Cu), Zinc (Zn), dan Ferrum (Fe).
-    Kandungan unsur hara: pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara makro.  Sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara makro.
-    Jenis unsur hara: pupuk nitrogen, pupuk fosfat, pupuk kalium, pupuk magnesium, pupuk NPK, dll.  Pupuk nitogen adalah pupuk yang mengandung unsur nitrogen.
-    Sumbernya: pupuk alam dan pupuk buatan.  Pupuk alam adalah pupuk yang diambil langsung dari alam sebagai bahan tambang tanpa adanya pemrosesan kimiawi.  Sedangkan pupuk buatan adalah pupuk yang dihasilkan dari proses secara buatan baik khemis maupun fisik.
-    Reaksi di dalam tanah: pupuk bersifat masam, pupuk bersifat basa, dan pupuk bersifat netral.  Ini didasarkan pada pengaruh pupuk terhadap sifat kemasaman tanah.
-    Senyawa kimia: pupuk organik dan pupuk anorganik
-    Bentuk: pupuk padat, pupuk cair, dan pupuk gas
VI.  REKOMENDASI PEMUPUKAN
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit adalah iklim dan unsur hara.  Faktor iklim yang terdiri dari curah hujan, temperatur, kelembaban, radiasi, dsb merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan dan dikelola.  Sedangkan faktor unsur hara dapat dilakukan pengendalian atau dikelola dengan cara pemupukan dan tindakan kultur teknis.
Strategi dalam penyusunan rekomendasi pemupukan adalah memberikan unsur hara (dosis pupuk) yang mencukupi dan seimbang pada tanaman sehingga memungkinkan dicapainya produktifitas yang optimum.  Untuk mencapai tujuan tsb, diperlukan rangkaian kerja yang saling berkaitan, yaitu:
-    Percobaan pemupukan.  SMARTRI telah membangun rangkaian percobaan pemupukan yang menyebar hampir di seluruh wilayah perkebunan pada areal dengan kondisi tanah & iklim yang dominan dan dapat mewakili areal sekitarnya.
-    Pengambilan contoh daun (LSU)
-    Pengamatan defisiensi hara
-    Analisa daun di laboratorium
-    Pengambilan contoh tanah (SSU)
-    Analisa tanah di laboratorium
-    Penyusunan rekomendasi
-    Aplikasi pemupukan yang baik (jenis, dosis, cara, waktu)
-    Data produksi dan pengelolaan kultur teknis
Semua data tsb diolah dan dianalisis untuk menentukan dosis pupuk yang direkomendasikan.
Pengaruh pemupukan terhadap produksi memerlukan waktu sekitar 2 – 3 tahun.  Selama waktu tsb, segala hal yang menyebabkan tanaman stress akan berpengaruh terhadap produksi.  Misalnya tanaman akan cenderung membentuk bunga jantan jika pada saat determinasi sex terjadi stress air.  Gambaran mengenai pengaruh stress ini disajikan pada diagram berikut (von Uexkull, H.R. and Fairhust, T.H. 1991)
Faktor iklim merupakan hal yang sangat menarik dan penting mengingat kondisi iklim sangat menentukan tingkat produksi tanaman.  Pengaruh curah hujan dengan produksi digambarkan seperti table di bawah ini dan gambar di lampiran yang merupakan hasil studi Caliman, J. P. di SBYE tahun 1997 dan 1999.
Kekurangan air akan berpengaruh negatif terhadap produksi sampai dengan 2 tahun ke depan.  Penurunan produksi tahun pertama berkisar antara 6-10% produksi normal per 100 mm defisit air dan tahun kedua berkisar antara 2-5% produksi normal per 100 mm defisit air.  Besarnya pengaruh defisit air terhadap produksi dipengaruhi banyak faktor yang antara lain: umur tanaman, tingkat produksi saat terjadi kekeringan, fisiologis tanaman dsb. Pengaruh negatif umumnya dimulai 6 bulan setelah terjadi defisit air, misalnya aborsi janjang dsb. Akibat adanya defisit air yang besar, ada kemungkinan akan terjadi perubahan pola produksi.
Perkiraan Produksi pada th. 1998 dan 1999 (Ton/Ha)
Water Defisit 1997 ( mm ) Umur dan Tahun Tanam
± 5/6 – 11 th 1986 – 1991/1992 ± 12 – 18 th 1980 – 1985 > 18 th < 1980
Produksi th. 1998


0 26 28 26
100 23.5 – 24.0 25.5 – 26.5 24.0 – 24.5
200 21.0 – 22.0 23.0 – 25.0 22.5 – 23.0
300 18.5 – 20.0 20.5 – 23.5 20.5 – 21.5
400 16.0 – 18.0 18.0 – 20.0 19.0 – 20.0
500 13.5 – 16.0 15.5 – 20.5 17.0 – 18.5
600 11.0 – 14.0 13.0 – 19.0 15.0 – 17.0
Produksi th. 1999


0 26 28 26
100 24.5 – 25.0 26.5 – 27.5 25.0
200 23.5 – 24.5 25.0 – 27.0 24.5
300 22.0 – 23.5 23.5 – 26.5 23.5
400 21.0 – 23.0 22.0 – 26.0 23.0
500 19.5 – 22.0 20.5 – 25.5 22.0
600 18.0 – 21.0 19.0 – 25.0 21.0
Contoh: SBYE tahun tanam 1992, water deficit th. 1997 sebesar 600 mm, maka perkiraan produksi pada tahun 1998 = 12.5 ± 1.5 ton/ha dan pada tahun 1999 = 19.5 ± 1.5 ton/ha.
Metodologi kegiatan rekomendasi pemupukan secara umum seperti pada diagram di bawah ini.
Kondisi geografis sangat menentukan performance tanaman dan kadar hara daun optimum.   Sebagai contoh, di areal Bangka, Sumsel kadar K optimum mendekati nilai 1.1%, sedangkan di wilayah Kalsel cukup sekitar 0.95%.  Sebagai gambaran umum tabel di bawah ini menyajikan kriteria kadar hara daun.
Kriteria Kadar Hara Daun pada Pelepah-17 (von Uexkull, H.R. and Fairhust, T.H. 1991)
Umur Unsur Defisiensi Optimum Kelebihan
< 6 Th N (%) < 2.5 2.6 – 2.9 > 3.1

P (%) < 0.15 0.16 – 0.19 > 0.25

K (%) < 1.00 1.1 – 1.3 > 1.8

Mg (%) < 0.20 0.3 – 0.45 > 0.7

Ca (%) < 0.30 0.5 – 0.7 > 0.7

S (%) < 0.2 0.25 – 0.40 > 0.6

Cl (%) < 0.25 0.5 – 0.7 > 1.0

B (ppm) < 8 15 – 25 > 40

Cu (ppm) < 3 5 – 8 > 15

Zn (ppm) < 10 12 -18 > 80
≥ 6 Th N (%) < 2.3 2.4 – 2.8 > 3.0

P (%) < 0.14 0.15 – 0.18 > 0.25

K (%) < 0.75 0.9 – 1.2 > 1.6

Mg (%) < 0.20 0.25 – 0.40 > 0.7

Ca (%) < 0.25 0.5 – 0.75 > 1.0

S (%) < 0.20 0.25 – 0.35 > 0.6

Cl (%) < 0.25 0.5 – 0.7 > 1.0

B (ppm) < 8 15 – 25 > 40

Cu (ppm) < 3 5 – 8 > 15

Zn (ppm) < 10 12 – 18 > 80
VII.  LAMPIRAN
  • Jenis dan Sifat Pupuk
  • Standard Pupuk: SNI dan Sirim Malaysia
Tabel berikut menyajikan beberapa jenis dan sifat pupuk yang umum dipergunakan.
Jenis Pupuk Rumus Kimia Kadar Unsur Hara Utama Reaksi Kemasaman Bentuk Warna Kelarutan dalam air Higroskopisitas
UREA (NH2)2CO 42 – 46% N Sedikit masam Kristral dan butir Putih Mudah larut Higroskopis pada kelembaban nisbi 73%
ZA (Zwavelzure Ammoniak)/ Ammonium Sulfat (NH4)2SO4 20 – 21% N dan 21 – 27% S Masam Kristal Putih kelam sampai putih kekuningan Mudah larut Higroskopis pada kelembaban nisbi 80%
Natrium Nitrat (NN) NaNO3 16 % N dan 26% Na Netral sampai basa Kristal Berbagai warna: merah, kuning, kelabu, dan ungu Mudah larut Higroskopis pada kelembaban nisbi 72%
TSP (Triple Super Phosphate) Ca(H2PO4)2.H2O 44-52% P2O5 Netral Butiran (granul) Abu-abu Dapat larut Tidak higroskopis
Fosfat Alam (RP= Rock Phosphate) Ca3(PO4)2 Sangat beragam tergantung sumbernya. 25 – 38% P2O5 Netral sampai basa Tepung (serbuk) Tergantung sumbernya.  Abu-abu keputihan, merah kecoklatan Kelarutan sangat rendah Tidak higroskopis
Kalium Clorida (MOP=Muriate of Potash) KCl 52 – 60% K2O, dan 47 % Cl Netral sampai agak masam Kristal Merah, putih kotor Dapat larut Kurang higroskopis, pada kelembaban nisbi 84%
Kalium Sulfat (ZK=Zwavelzure Kali) K2SO4 49-53% K2O Netral sampai agak masam Kristal Putih keabu-abuan Dapat larut Kurang higroskopis
Kieserit MgSO4.H2O 27% MgO dan 22% S Agak masam Tergantung sumbernya: Kristal dan tepung Putih keabu-abuan, atau putih Tergantung sumbernya: Agak sukar larut sampai dapat larut Tidak  higroskopis
Dolomit CaMg(CO3)2 18-22% MgO, dan 40% CaO Basa Tepung Putih atau putih keabu-abuan Sukar larut Tidak higroskopis
HGFB Na2B4O7.5H2O 45% B2O5
Kristal Putih kotor Mudah larut Higroskopis
Copper CuSO4.5H2O 26% Cu  dan 13% S Masam Kristal Biru Mudah larut Higroskopis
Zinc ZnSO4.H2O 36% Zn Masam Kristal
Mudah larut Higroskopis
Ferrum FeSO4.7H2O 19% Fe Masam Kristal Mudah larut Higroskopis
15:15:6:4
15%N, 15%P2O5, 6% K2O, 4% MgO Netral sampai agak masam Butir (granul) Coklat kemerahan Mudah larut Agak higroskopis
12:12:17:2 12%N, 12%P2O5, 17%K2O, 2%MgO Netral sampai agak masam Butir (granul) Merah kecoklatan Mudah larut Agak higroskopis
13:6:27:4:0.65B 13%N, 6%P2O5, 27%K2O, 4%MgO, 0.65% B Butir (granul) Mudah larut Agak higroskopis
DAFTAR SNI UNTUK KOMODIT PUPUK
No Judul Standar No. SNI Parameter Analisis Persyaratan
1 Pupuk Amonium Sulfat (NH4)2SO4 02-176-1990 Nitrogen Belerang
Asam bebas sebagai H2SO4
Air
Min. 20 % Min. 23 %
Maks. 0.1 %
Maks. 1 %
2 Pupuk Tripel Super Posfat (TSP/Ca(H2PO4)2 02-0086-1987 Unsur hara fosfat : - Yang  diserap sebagai P2O5
- Yang larut dalam air sebagai P2O5
- Air
- Yang larut sebagai H3PO4
Min. 46 % Min. 40 %
Maks. 4 %
Maks. 4 %
3 Pupuk Tripel Super Fosfat Plus Zn 02-2800-01992 Unsur hara fosfat sebagai P2O5 : -          Total
-          Yang dapat diserap
-          Yang terlarut air
-          Air
-          Asam bebas sebagai H3PO4
-          Zn sebagai ZNO
Min. 45 % Min. 43 %
Min. 35 %
Maks. 5 %
Maks. 5 %
Min. 0.2 %
4 Pupuk NPK Padat 02-02803-2000 -          Nitrogen Total -          Fosfat larut asam sitrat 2 % sebagai P2O5
-          Kalium sebagai K2O
-          Jumlah kadar N, P2O5 dan K2O
-          Kadar Air
Min. 6 % Min. 6 %
Min. 6 %
Min. 30 %
Maks. 2 %
5 Pupuk Amonium Chlorida (NH4Cl) 02-2581-1992 Nitrogen Air
Asam sebagai HCl
Min. 26 % Maks. 1 %
Maks. 0.08 %
6 Pupuk Dolomit (CaMg(CO3)2 02-2804-1992 Magnesium sebagai MnO Calsium sebagai CaO
Al2O3 + Fe2O3
Air
Silikat sebagai SiO2
Bentuk tepung :
-          Lolos saringan 40 mesh
-          Lolos saringan 60 mesh
Min. 18 % Min. 30 %
Maks. 3 %
Maks. 5 %
Maks. 3 %
100 %
Maks. 50 %
7 Pupuk Kalium Chlorida (Mriate of Potash/MOP/KCl 02-2805-1992 Kalium sebagai K2O Air Min. 60 % Maks. 0.5 %
8 Pupuk Mono Amonium Fosfat (MAP/NH4H2PO4) 02-2810-1992 Nitrogen Fosfat sebagai P2O5
Air
Min. 11 % Min. 48 %
Maks. 1 %
9 Urea Amonium Fosfat 00-2811-1992 Nitrogen Fosfat sebagai P2O5
Air
Butiran :
-Lolos ayakan Tyler 4 mesh dan tidak lolos 16 mesh
Min 90 %
10 Pupuk Diamnium Fosfat DAP/(NH4)2HPO4 02-2858-1992 Nitrogen Fosfat sebagai P2O5
Air
Ukuran butiran :
-          Lolos 6 Tyler mesh tidak lolos 16 Tyler mesh
Min.18 % Min. 46 %
Maks. 1 %
Min. 80 %
11 Pupuk Super Fospat (SP-36) 02-3769-1995 Unsur hara fosfat sebagai P2O5 -          Total
-          Yang dapat diserap
-          Yanglarut air
-          Belerang sebagai S
-          Asam bebas sebagai H3PO4
-          Air
Min. 36 % Min. 34 %
Min. 30 %
Min. 5 %
Maks. 6 %
Maks. 5 %
12 Pupuk Fosfat Alam untuk Pertanian 02-3776-1995 Uraian Kualitas A Kualitas B Kualitas C



Unsur hara fosfat sebagai P2O5 -          Total
-          Larut dalam asam sitrat 2 %
-          Larut dalam asam formiat 2 %
-          Ca dan mg setara CaO
-          R2O3 (Al2O3 + Fe2O3)
-          Air
-          Kehalusan
-          Lolos 80 mesh Tyler
-          Lolos 25 mesh Tyler
Min. 28 % Min. 10 %
Min. 14 %
Min. 40 %
Maks. 3 %
Maks. 3 %
Min. 50 %
Min. 80 %
Min. 24 % Min. 8 %
-
Min. 40 %
Maks. 6 %
Mas. 3 %
Min. 50 %
Min. 80 %
Min. 18 % Min. 6 %
-
Min. 35 %
Maks. 15 %
Maks. 3 %
Min. 50 %
Min. 80 %
13 Pupuk Super Fosfat (SP-36) Plus Zn 02-4873-1998 Unsur hara Posphor sebagai P2O5 - Total
- Larut dalam asam sitrat 2 %
- Larut air
- Belerang sebagai S
- Asam bebas sebagai H3PO4
- Zn sebagai ZnO
- Air
Mi. 36 % Min. 34 %
Min. 30 %
Min. 5 %
Maks. 6 %
0.2 – 0.3 %
Maks. 5 ppm
14 Pupuk Borate 02-4959-1999 Boron Oksida (B2O3) Natrium Oksida (NaCl)
Sulfat (SO4)
Kadmium (Cd)
Min. 45 % Min. 20 %
Maks. 0.02 %
Maks. 35 ppm
15 Pupuk Cair Sisa Proses Asam Amino (Simpramin) 02-4958-1999 Keadaan : -          Bentuk
-          Warna
-          pH
-          Bobot jensi pada 25°C
-          Total Nitrogen
-          Bahan Organik
Cair Coklat kehitaman
5.5 -  6.5
1.10 – 4.0 %
Min. 8.0 %








Standard SIRIM’s Malaysia

Nr. Jenis Pupuk Element Analysis Spesifikasi Reference
1. Urea (granular & prilled)
CO(NH2)2
  1. Total N
  2. Biuret
  1. Miosture
d.   Ash content
45.0 % min. 0.5  % max.(prilled)
1.0 % max granular
1.0 % max.
2.5 % max.
MS14 part 1 & 2 UDC661.717.5 -
631.4
(first revision)
2. Ammonium Sulphate (NH4)2SO4 a.   Total N b.   Free Acidity
as H2SO4
c.   Moisture
20.5 % min 0.03% max.
1.00 % max.
MS13 : 1993 UDC661.522. -
631.841.1
(first revision)
3. Ammonium Chlorida NH4Cl
  1. Ammoniacal NH4
  2. Chlorida as NaCl
  3. Total P as P2O5
d.   Moisture
25,0 % min. 2.0 % max.
2.0 % max.
MS1330 : 1993 UDC661.521
4. Ammonium Nitrat NH4NO3
  1. Total N
b.    Moisture
25.0%min. (granular) 35.0%min. (prilled)
1.0%max.
MS53 : 1993 (first revision)
5. di-Ammonium posphat (NH4)2PO4
  1. a. Ammoniacal NH4
  2. Total P as P2O5
  3. Water soluble P as P2O5
  4. Moisture
18.0% min. 45.0% min.
41.0% min.
2.0% max.
MS1329 : 1993 UDC631.859.13
6. Triple Superphosphate a.  Total P as P2O5
  1. Citric Acid soluble
P as P2O5
c.    Moisture
45.0 % min. 43,0 % min.
5.0   % max
SNI-02-2800-1992
7. Single Superphosphate
  1. Water soluble P as
P2O5
  1. Free phosphoric acid  as P2O5
  2. Moisture
18.0 % min. 4.0 % max.
5.0 % max.
MS51 : 1993 UDC631.855
8. Rock Phospate a.   Total P as P2O5 b    Citric Acid soluble
P as P2O5
  1. Limit of variation
  2. Fluoride
  3. Moisture
  4. Passed of 500um
28.0 % min. 7.5 % min.
5.0 % max.
3.0 % max.
1.0 % max.
95   % min.
MS46 : 1993 UDC631.85
(first revision)
9. Potassium Chloride KCl
  1. Total K2O
  2. Chloride
  3. Moisture
60,0 % main. 46,0 % min.
1,00 % max.
MS15 : 1993 UDC631.85
10. Potassium Sulphate K2SO4
  1. Total K2O
  2. Sulphate as SO4
  3. Moisture
50,0 % min. 37,0 % min.
1,00 % max.
MS16 : 1993 UDC631.833.2
(first revision)
11. Kieserite MgSO4.H20
  1. Total MgO
  2. Sulphate as SO4
  3. Moisture
25,0 % min. 60,0 % min.
1,00 % max.
MS54 : 1993 UDC631.883
(first revision)
12. di-Sodium tetra Borate Pentahydrate Na2B4O7.5H2O
  1. Total B  as B2O3
  2. Moisture
46,0% min. 1,00 % max. MS1363 : 1993
13. Mixture Fertiliser
  1. Total N, P2O5, K2O, MgO
  1. Water soluble as P2O5
  1. itric Acid 2% as P2O5
  1. Free Acidity as P2O5
  2. Free Acidity as H2SO4
  3. Moisture
10%max.permissible tolerances of quoted value 10%max.permissible tolerances of quoted value
10%max.permissible tolerances of quoted value
2.0% max.
1.0 % max.
5.0% max. (if contain
TSP & SP)
MS644 : 1980 UDC631.8

0 komentar: