Pemerintah Canangkan Kluster Industri Kelapa Sawit
Dalam rangka mendorong potensi kelapa sawit di Indonesia, pemerintah mencanangkan pengembangan kluster industri berbasis pertanian dan oleochemical di Kuala Enok dan Dumai di Kawasan Industri Dumai (KID), Pelintung, Dumai, Riau.
Pencanangan itu dilakukan langsung Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi dan pejabat daerah setempat.
"Kluster industri hilir kelapa sawit ini nantinya menjadi salah satu penggerak roda perekonomian nasional yang berbasis kepada sumber daya alam terbarukan," ujar Hatta dalam siaran pers saat pencanangan di Riau, Minggu (24/1/2010).
Pengembangan kluster industri berbasis pertanian dan oleochemical pada dua lokasi yang berbeda di Riau itu merupakan salah satu rencana aksi dari revitalisasi industri.
Kluster ini juga bertujuan untuk meningkatkan peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga industri harus diintervensi melalui kebijakan tidak lagi menjual bahan baku (industri hulu) tetapi juga industri hilir dan terakhir meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
Hatta mengatakan, pencanangan kluster ini termasuk dalam program 100 hari pemerintahan yang baru ini dengan tujuan menghilangkan hambatan-hambatan bidang ekonomi.
"Salah satu revitalisasi yang kita lakukan di bidang industri adalah melakukan kluster-kluster ekonomi sehingga menghasilkan nilai tambah yang membawa berbagai dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Gubernur Riau Rusli Zainal mengatakan, dengan adanya kluster industri hilir kelapa sawit ini maka Riau bisa mengembangkan perkebunan dan industri kelapa sawitnya yang selama ini kehilangan triliunan rupiah karena tidak mampu mengolah kelapa sawit.
Di 2008, Riau memiliki luas perkebunan kelapa sawit sekitar 2,3 juta hektar dengan sebanyak 6 juta ton per tahun yang sebagian besar diekspor ke luar negeri dengan 91 negara tujuan.
Pencanangan itu dilakukan langsung Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi dan pejabat daerah setempat.
"Kluster industri hilir kelapa sawit ini nantinya menjadi salah satu penggerak roda perekonomian nasional yang berbasis kepada sumber daya alam terbarukan," ujar Hatta dalam siaran pers saat pencanangan di Riau, Minggu (24/1/2010).
Pengembangan kluster industri berbasis pertanian dan oleochemical pada dua lokasi yang berbeda di Riau itu merupakan salah satu rencana aksi dari revitalisasi industri.
Kluster ini juga bertujuan untuk meningkatkan peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga industri harus diintervensi melalui kebijakan tidak lagi menjual bahan baku (industri hulu) tetapi juga industri hilir dan terakhir meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
Hatta mengatakan, pencanangan kluster ini termasuk dalam program 100 hari pemerintahan yang baru ini dengan tujuan menghilangkan hambatan-hambatan bidang ekonomi.
"Salah satu revitalisasi yang kita lakukan di bidang industri adalah melakukan kluster-kluster ekonomi sehingga menghasilkan nilai tambah yang membawa berbagai dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Gubernur Riau Rusli Zainal mengatakan, dengan adanya kluster industri hilir kelapa sawit ini maka Riau bisa mengembangkan perkebunan dan industri kelapa sawitnya yang selama ini kehilangan triliunan rupiah karena tidak mampu mengolah kelapa sawit.
Di 2008, Riau memiliki luas perkebunan kelapa sawit sekitar 2,3 juta hektar dengan sebanyak 6 juta ton per tahun yang sebagian besar diekspor ke luar negeri dengan 91 negara tujuan.
0 komentar:
Posting Komentar